Pada artikel sebelumnya Deepsak sudah membahas secara detail tentang apa itu seo sekarang deepsak akan membahas lebih lanjut cara kerja crawling google. Google adalah mesin pencari terbesar dan paling populer di dunia. Setiap hari, Google menerima miliaran permintaan pencarian dari pengguna internet yang mencari informasi, produk, layanan, hiburan, dan lain-lain. Namun, bagaimana Google bisa menemukan dan menampilkan konten yang relevan dengan permintaan pengguna? Jawabannya adalah dengan melakukan proses yang disebut crawling.
Crawling adalah proses di mana Google mengirimkan program khusus yang disebut crawler, robot, bot, atau spider untuk menjelajahi web dan mengumpulkan informasi tentang konten yang ada di web. Konten yang dimaksud bisa berupa halaman web, gambar, video, dokumen, dan lain-lain. Informasi yang dikumpulkan oleh crawler kemudian disimpan dalam database yang disebut indeks.
Indeks adalah tempat di mana Google menyimpan semua informasi yang telah dikumpulkan oleh crawler. Indeks berfungsi sebagai sumber data untuk menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna. Ketika pengguna memasukkan kata kunci atau query di kotak pencarian Google, Google akan mencocokkan query tersebut dengan informasi yang tersimpan di indeks dan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan.
Apa Itu Crawling Google dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Dalam artikel ini, Deepsak akan membahas lebih lanjut tentang apa itu crawling Google dan bagaimana cara kerjanya. Kita juga akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi crawling Google dan bagaimana cara mengoptimalkannya untuk meningkatkan performa SEO website kita di mesin pencari. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Crawling Google?

Crawling Google adalah proses di mana Google mengirimkan crawler untuk menjelajahi web dan mengumpulkan informasi tentang konten yang ada di web. Crawler adalah program khusus yang dirancang untuk mengikuti link dari satu halaman ke halaman lainnya dan mengunduh informasi dari setiap halaman yang dikunjungi.
Crawler biasanya memulai proses crawling dari daftar URL yang sudah diketahui sebelumnya, seperti URL yang berasal dari sitemap website atau URL yang telah dikunjungi sebelumnya oleh crawler. Dari daftar URL tersebut, crawler akan menemukan link-link baru yang mengarah ke halaman lainnya dan mengikuti link tersebut untuk melakukan crawling ke halaman-halaman baru tersebut.
Proses ini akan terus berulang sampai crawler menemukan semua halaman yang ada di web atau sampai batas waktu atau sumber daya yang ditentukan oleh Google. Informasi yang dikumpulkan oleh crawler kemudian disimpan dalam indeks Google.
Indeks Google adalah database raksasa yang berisi semua informasi yang telah dikumpulkan oleh crawler dari web. Indeks berfungsi sebagai sumber data untuk menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna. Ketika pengguna memasukkan kata kunci atau query di kotak pencarian Google, Google akan mencocokkan query tersebut dengan informasi yang tersimpan di indeks dan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan.
Google memiliki berbagai jenis crawler untuk melakukan crawling terhadap konten-konten spesifik, seperti gambar, video, berita, buku, dll. Salah satu crawler utama yang digunakan oleh Google adalah Googlebot.
Googlebot adalah nama umum untuk crawler utama milik Google. Googlebot memiliki dua versi utama, yaitu Googlebot Desktop dan Googlebot Smartphone. Kedua versi ini memiliki fungsi yang sama, yaitu melakukan crawling terhadap halaman web, namun dengan cara pandang yang berbeda.
Googlebot Desktop melakukan crawling terhadap halaman web dengan cara pandang seperti pengguna desktop atau laptop. Sedangkan Googlebot Smartphone melakukan crawling terhadap halaman web dengan cara pandang seperti pengguna smartphone atau perangkat mobile lainnya.
Googlebot Desktop dan Googlebot Smartphone memiliki dampak terhadap bagaimana website kita ditampilkan di hasil pencarian Google. Jika website kita memiliki versi desktop dan mobile yang berbeda, maka Googlebot akan melakukan crawling terhadap kedua versi tersebut dan menampilkan versi yang sesuai dengan perangkat pengguna.
Misalnya, jika pengguna menggunakan desktop untuk mencari informasi di Google, maka Googlebot Desktop akan melakukan crawling terhadap versi desktop website kita dan menampilkan versi tersebut di hasil pencarian. Sebaliknya, jika pengguna menggunakan smartphone untuk mencari informasi di Google, maka Googlebot Smartphone akan melakukan crawling terhadap versi mobile website kita dan menampilkan versi tersebut di hasil pencarian.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa website kita memiliki versi desktop dan mobile yang responsif dan konsisten, sehingga Googlebot dapat melakukan crawling dengan baik dan menampilkan website kita dengan optimal di hasil pencarian.
Bagaimana Cara Kerja Crawling Google?

Crawling Google adalah proses yang kompleks dan dinamis. Proses ini melibatkan berbagai faktor dan algoritma yang menentukan kapan, seberapa sering, dan seberapa dalam crawler melakukan crawling terhadap website kita. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dilakukan oleh crawler dalam proses crawling:
- Crawler memulai proses crawling dari daftar URL yang sudah diketahui sebelumnya, seperti URL yang berasal dari sitemap website atau URL yang telah dikunjungi sebelumnya oleh crawler.
- Crawler mengunduh file robots.txt dari setiap website yang dikunjungi. File robots.txt adalah file teks yang berisi aturan-aturan yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh diakses oleh crawler. Crawler akan menghormati aturan-aturan tersebut dan hanya melakukan crawling terhadap konten yang diizinkan oleh file robots.txt.
- Crawler mengunduh halaman web dari setiap URL yang dikunjungi dan mengidentifikasi link-link yang ada di dalamnya. Link-link tersebut bisa berupa link internal (link ke halaman lain di website yang sama) atau link eksternal (link ke halaman lain di website lain).
- Crawler mengikuti link-link tersebut untuk melakukan crawling ke halaman-halaman baru yang ditemukan. Crawler juga akan memeriksa apakah halaman-halaman baru tersebut sudah ada di indeks atau belum. Jika belum, maka crawler akan menambahkan URL halaman baru tersebut ke daftar URL yang akan dikunjungi selanjutnya.
- Crawler mengulangi langkah 2 sampai 4 sampai semua halaman yang ada di web telah dikunjungi atau sampai batas waktu atau sumber daya yang ditentukan oleh Google.
Selama proses crawling berlangsung, crawler juga akan melakukan beberapa tugas lainnya, seperti:
- Mengidentifikasi konten duplikat atau konten yang sama atau mirip dengan konten lainnya di web. Konten duplikat dapat merugikan peringkat website kita di hasil pencarian, karena Google cenderung menampilkan satu versi konten saja dan mengabaikan versi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari konten duplikat atau memberikan petunjuk kepada Google tentang versi mana yang harus diprioritaskan dengan menggunakan tag canonical.
- Mengidentifikasi konten berkualitas rendah atau konten yang tidak memberikan nilai tambah kepada pengguna, seperti konten tipis (thin content), konten spam (spam content), atau konten tersembunyi (hidden content). Konten berkualitas rendah dapat merusak reputasi website kita di mata Google dan pengguna, sehingga dapat menurunkan peringkat website kita di hasil pencarian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat konten yang bermanfaat, relevan, unik, dan mendalam untuk pengguna.
- Mengidentifikasi faktor-faktor teknis yang mempengaruhi performa website kita, seperti kecepatan loading, struktur URL, navigasi, desain responsif, enkripsi SSL, dll. Faktor-faktor teknis ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna (user experience) dan kredibilitas website kita di mata Google dan pengguna, sehingga dapat mempengaruhi peringkat website kita di hasil pencarian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperbaiki masalah-masalah teknis yang ada di website kita.
Setelah proses crawling selesai, crawler akan mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan ke indeks Google. Indeks adalah tempat di mana Google menyimpan semua informasi tentang konten web yang telah dikumpulkan oleh crawler.
Indeks berfungsi sebagai sumber data untuk menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna.
- Enkripsi SSL: Enkripsi SSL adalah teknologi yang digunakan untuk mengamankan koneksi antara website kita dengan pengguna atau crawler. Enkripsi SSL berfungsi untuk mencegah penyadapan, pemalsuan, atau manipulasi data yang dikirimkan atau diterima oleh website kita. Enkripsi SSL juga berpengaruh terhadap proses crawling, karena crawler akan lebih memilih website yang menggunakan enkripsi SSL daripada website yang tidak. Hal ini karena enkripsi SSL menunjukkan bahwa website kita memiliki kredibilitas dan keamanan yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengaktifkan enkripsi SSL di website kita.
Cara Mengoptimalkan Crawling Google

Crawling Google adalah proses yang penting bagi website kita, namun proses ini juga memiliki batasan dan tantangan. Kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya kapan, seberapa sering, dan seberapa dalam crawler melakukan crawling terhadap website kita. Kita juga harus bersaing dengan jutaan website lainnya yang juga ingin ter-crawl oleh Google.
Oleh karena itu, kita harus mengoptimalkan crawling Google agar website kita dapat ter-crawl dengan baik dan optimal oleh Google. Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan crawling Google:
- Membuat dan Mengirimkan Sitemap: Sitemap adalah file XML yang berisi daftar URL halaman-halaman yang ada di website kita. Sitemap berfungsi sebagai petunjuk bagi crawler untuk menemukan dan mengakses halaman-halaman tersebut. Sitemap juga dapat memberikan informasi tambahan kepada crawler, seperti frekuensi pembaruan, prioritas, dan hubungan antara halaman-halaman. Dengan membuat dan mengirimkan sitemap ke Google Search Console, kita dapat membantu crawler untuk melakukan crawling terhadap website kita dengan lebih efisien dan efektif.
- Mengatur Robots.txt: Robots.txt adalah file teks yang berisi aturan-aturan yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh diakses oleh crawler. Robots.txt berfungsi sebagai filter bagi crawler untuk menghindari crawling terhadap konten-konten yang tidak perlu atau sensitif, seperti halaman admin, halaman login, halaman error, dll. Dengan mengatur robots.txt dengan jelas dan tepat, kita dapat menghemat sumber daya crawler dan menghindari masalah-masalah seperti konten duplikat atau konten berkualitas rendah.
- Meningkatkan Kecepatan Loading: Kecepatan loading adalah waktu yang dibutuhkan oleh halaman web untuk dimuat sepenuhnya di browser pengguna atau crawler. Kecepatan loading berpengaruh terhadap proses crawling, karena crawler memiliki batas waktu atau sumber daya tertentu untuk melakukan crawling terhadap setiap halaman. Jika halaman web memiliki kecepatan loading yang lambat, maka crawler mungkin tidak dapat mengakses atau mengunduh informasi dari halaman tersebut secara lengkap atau sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan halaman tersebut tidak ter-crawl atau ter-indeks dengan baik oleh Google. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kecepatan loading website kita dengan cara-cara seperti mengurangi ukuran file, menggunakan cache, menggunakan CDN, dll.
- Membuat Link yang Berkualitas dan Relevan: Link adalah elemen penting dalam proses crawling, karena link berfungsi sebagai jembatan bagi crawler untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya. Link juga berfungsi sebagai sinyal bagi crawler untuk menentukan relevansi dan popularitas halaman-halaman tersebut. Dengan membuat link yang berkualitas dan relevan, baik link internal maupun link eksternal, kita dapat meningkatkan kemungkinan crawler untuk melakukan crawling terhadap halaman-halaman tersebut dan meningkatkan peringkat website kita di hasil pencarian.
- Menghindari Konten Duplikat atau Berkualitas Rendah: Konten duplikat atau konten berkualitas rendah adalah konten yang sama atau mirip dengan konten lainnya di web atau konten yang tidak memberikan nilai tambah kepada pengguna. Konten duplikat atau konten berkualitas rendah dapat merugikan peringkat website kita di hasil pencarian, karena Google cenderung menampilkan satu versi konten saja dan mengabaikan versi lainnya. Konten duplikat atau konten berkualitas rendah juga dapat menyebabkan crawler bingung atau salah mengindeks halaman-halaman tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari konten duplikat atau konten berkualitas rendah dengan cara-cara seperti membuat konten yang unik, bermanfaat, relevan, dan mendalam, menggunakan tag canonical, menggunakan tag noindex, dll.
Kesimpulan
Crawling Google adalah proses di mana Google mengirimkan crawler untuk menjelajahi web dan mengumpulkan informasi tentang konten yang ada di web. Crawling Google adalah proses yang penting bagi website kita, karena proses ini menentukan apakah konten website kita dapat ditemukan dan ditampilkan oleh Google di hasil pencarian.
Crawling Google juga mempengaruhi peringkat website kita di hasil pencarian, karena proses ini memungkinkan Google untuk mengevaluasi kualitas, relevansi, dan kebaruan konten website kita. Crawling Google juga mempengaruhi trafik dan konversi website kita, karena proses ini memungkinkan website kita untuk menjangkau pengguna yang mencari informasi, produk, layanan, hiburan, atau apa pun yang ditawarkan oleh website kita.
Crawling Google adalah proses yang kompleks dan dinamis. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dan algoritma yang menentukan kapan, seberapa sering, dan seberapa dalam crawler melakukan crawling terhadap website kita. Kita harus mengoptimalkan crawling Google agar website kita dapat ter-crawl dengan baik dan optimal oleh Google.
Beberapa cara untuk mengoptimalkan crawling Google adalah dengan membuat dan mengirimkan sitemap, mengatur robots.txt, meningkatkan kecepatan loading, membuat link yang berkualitas dan relevan, dan menghindari konten duplikat atau berkualitas rendah.
Dengan mengoptimalkan crawling Google, kita dapat meningkatkan performa website kita di mesin pencari dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.
Pertanyaan Umum
- Apa itu crawler?
- Crawler adalah program khusus yang dirancang oleh Google untuk menjelajahi web dan mengumpulkan informasi tentang konten yang ada di web.
- Apa itu indeks?
- Indeks adalah database raksasa yang berisi semua informasi yang telah dikumpulkan oleh crawler dari web. Indeks berfungsi sebagai sumber data untuk menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna.
- Apa itu Googlebot?
- Googlebot adalah nama umum untuk crawler utama milik Google. Googlebot memiliki dua versi utama, yaitu Googlebot Desktop dan Googlebot Smartphone. Kedua versi ini memiliki fungsi yang sama, yaitu melakukan crawling terhadap halaman web, namun dengan cara pandang yang berbeda.
- Apa itu sitemap?
- Sitemap adalah file XML yang berisi daftar URL halaman-halaman yang ada di website kita. Sitemap berfungsi sebagai petunjuk bagi crawler untuk menemukan dan mengakses halaman-halaman tersebut.
- Apa itu robots.txt?
- Robots.txt adalah file teks yang berisi aturan-aturan yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh diakses oleh crawler. Robots.txt berfungsi sebagai filter bagi crawler untuk menghindari crawling terhadap konten-konten yang tidak perlu atau sensitif.